Tubuh kita membutuhkan nutrisi agar bisa berfungsi dengan baik. Tidak
hanya anak-anak dan orang dewasa, lansia juga memiliki kebutuhan
nutrisi harian yang harus dipenuhi
Namun perubahan struktur dan fungsi tubuh, kemampuan kognitif maupun
status mental pada lansia, hingga perubahan pada saluran pencernaan
menyebabkan penurunan efektivitas penggunaan zat gizi. Hal itu dapat
menyebabkan permasalahan gizi pada lansia.
Untuk itu Anda perlu mengetahui nutrisi untuk lansia, termasuk susu
whey protein sebagai sumber gizi yang penting di dalam tubuh sesuai
usia.
Pentingnya Penuhi Kebutuhan Nutrisi untuk Lansia 1
Nutrisi yang baik penting untuk semua orang di segala usia, termasuk
lansia. Nutrisi yang dibutuhkan tubuh untuk dapat berfungsi dengan
baik yakni karbohidrat, lemak, protein, vitamin, mineral, dan air.
Nutrisi tersebut diperoleh dari asupan makanan dan minuman
sehari-hari.
Karenanya, mengonsumsi makanan sehat dan seimbang penting untuk
menjaga tubuh tetap sehat. Kecukupan gizi pada lansia memberi energi
dan membantu menjaga berat badan.2
Juga membantu mencegah berbagai penyakit, seperti osteoporosis,
hipertensi, serangan jantung, diabetes, hingga kanker.
Seiring usia yang mulai lanjut, fungsi tubuh mulai berubah, namun
tubuh tetap membutuhkan nutrisi, walau dalam jumlah yang berbeda.
Misalnya, lansia mungkin membutuhkan lebih sedikit kalori tetapi
protein yang dibutuhkan menjadi lebih banyak.
Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk memenuhi kebutuhan
lansia akan nutrisi penting. Berikut di antaranya:
- Pilih asupan makanan yang kaya nutrisi namun lebih sedikit
kalori, seperti buah-buahan, biji-bijian, susu rendah lemak,
atau ikan laut.
- Hindari makanan kalori tinggi tetapi sedikit nutrisi, seperti
keripik, permen, makanan yang dipanggang, minuman soda, dan
alkohol.
- Pilih makanan rendah kolesterol dan lemak, terutama lemak jenuh
dan lemak trans.
- Cukupi kebutuhan cairan, hal ini penting untuk menghindari
dehidrasi. Terkadang rasa haus terus berkurang seiring memasuki
usia lanjut. Cukup cairan tubuh juga berguna saat menjalani
pengobatan.
- Usahakan tetap aktif secara fisik. Aktivitas fisik dan
berolahraga dapat membantu munculnya rasa lapar.
Panduan Lengkap Penuhi Kebutuhan Gizi Lansia
Ada banyak hal yang perlu dilakukan lansia agar asupan nutrisi tetap
terjaga. Sebagai contoh, Anda perlu mengatur pola makan dengan
jumlah yang cukup untuk mencegah masalah kekurangan atau kelebihan
gizi pada lansia.
Pembahasan di bawah ini akan menjelaskan apa yang perlu dikonsumsi
dan bagaimana pola konsumsi makanan yang sesuai kebutuhan lansia.
Sehingga, kebutuhan nutrisi tubuh lansia tetap terjaga untuk
menunjang aktivitas harian.
Nutrisi yang Perlu Dikonsumsi Lansia
Selain itu, kebutuhan nutrisi bagi lansia adalah hal krusial yang
perlu diperhatikan. Berikut ini adalah daftar kebutuhan nutrisi pada
lansia untuk menunjang aktivitas tubuh, yaitu:
1. Protein
Berdasarkan satu penelitian dari kelompok studi PROT-AGE, lansia
sehat dianjurkan mendapatkan jumlah protein lebih tinggi daripada
dewasa muda, yaitu sebesar 1-1,2 gram protein per kilogram berat
badan per hari dari protein berkualitas tinggi seperti protein
whey.
Sumber protein tersebut bisa didapat dari ikan, telur, ayam, daging
sapi, seafood, serta susu. Begitu pula protein nabati dari
kacang-kacangan seperti tahu atau tempe. Jangan lupa konsumsi susu
whey protein untuk memenuhi kebutuhan nutrisi pada tubuh.
2. Karbohidrat
Sebagai penyumbang energi paling besar, lansia perlu konsumsi sekitar
45-65% dari total kalori per hari. Sumber karbohidrat antara lain
nasi, mie, bihun, oat, kentang atau ubi.
Lansia dianjurkan mengurangi konsumsi gula sederhana dan menggantinya
dengan karbohidrat kompleks, dengan indeks glikemik rendah untuk
menurunkan kadar LDL, risiko diabetes melitus dan penyakit jantung
koroner. Ketika memilih susu untuk lansia, pastikan kandungan
gulanya juga tidak terlalu tinggi.
3. Lemak
Lansia dianjurkan konsumsi lemak antara 20-35% dari total kalori yang
dibutuhkan. Jika terlalu tinggi, berpotensi menyumbat pembuluh darah
dan meningkatkan risiko penyakit jantung koroner. Konsumsi lemak tak
jenuh bisa didapat dari minyak nabati seperti minyak bunga matahari,
zaitun dan minyak jagung.
4. Serat
Selain akibat pergerakan usus yang mulai menurun, sembelit atau susah
buang air besar pada lansia disebabkan oleh kekurangan serat.
Pastikan tetep mengonsumsi buah-buahan, sayuran dan biji-bijian yang
cukup setiap hari.
5. Vitamin dan Mineral
Hasil penelitian menunjukkan bahwa umumnya lansia kurang mengkonsumsi
vitamin A, B1, B2, B6, niasin, asam folat, vitamin C, D, dan E.
Lansia juga paling banyak kekurangan mineral kalsium, yang dapat
menyebabkan kerapuhan tulang, serta kekurangan zat besi yang
menyebabkan anemia.
6. Air
Kebutuhan air pada lansia tidak hanya didapatkan dari air putih saja,
tapi juga bisa dari jus buah, susu, dan minuman hangat seperti teh,
serta makanan seperti buah-buahan. Kebutuhan air pada lansia perlu
diperhatikan dan disesuaikan dengan aktivitas yang dijalani setiap
hari.
Memantau asupan nutrisi untuk lansia perlu diperhatikan dengan baik
agar dapat meningkatkan kesehatan fisik dan mendukung kehidupannya.
Lakukan pengawasan secara berkala serta disesuaikan dengan kemampuan
fisik lansia dan jangan lupa mengkonsumsi susu nutrisi untuk lansia,
seperti susu whey protein.
Pola Makan Lansia
Seperti yang disebutkan di atas, menjaga pola makan adalah salah satu
kunci menjaga asupan nutrisi bagi lansia. Karenanya, sejumlah tips
penyesuaian pola makan di bawah ini akan membantu lansia mendapatkan
asupan gizi dengan lebih optimal
3
:
- Makan berbagai variasi makanan. Lansia tetap bisa mengonsumsi
berbagai jenis makanan secara wajar dan sesuai kondisi tubuh.
Akan tetapi, selalu usahakan memakan makanan dengan sedikit atau
tanpa tambahan gula, lemak jenuh, dan natrium.
- Penuhi kebutuhan protein. Untuk mendapatkan protein yang cukup
serta untuk mempertahankan otot, lansia perlu mengonsumsi
makanan kaya protein. Karenanya, cobalah mengonsumsi sea-food,
susu, produk olahan kedelai, kacang-kacangan, dan sejumlah
makanan kaya protein lain.
- Konsumsi buah dan sayuran. Lansia perlu menjadikan buah dan
sayuran sebagai bagian dalam makanan sehari-hari.
- Konsumsi vitamin B12. Lansia juga perlu mengonsumsi berbagai
makanan yang mengandung vitamin B12. Beberapa contoh makanan
kaya B12 adalah pisang, kepiting, ikan sarden, dan apel.
- Kurangi asupan natrium. Lansia perlu mengurangi jumlah
konsumsi natrium. NHS Britania Raya merekomendasikan agar semua
orang di atas usia 11 tahun mengonsumsi tidak lebih dari 2,4
gram natrium.
4
- Minum air. Lansia perlu minum air dalam jumlah cukup
sepanjang hari. Konsumsi air akan membantu tubuh tetap
terhidrasi, membantu pencernaan makanan dan penyerapan nutrisi.
Tidak ada rekomendasi berapa banyak air putih yang harus diminum
setiap orang setiap hari. Akan tetapi, total asupan air harian
(fluid) didefinisikan sebagai jumlah air yang dikonsumsi dari
makanan, air minum biasa, dan minuman lainnya. Rekomendasi
asupan air harian bervariasi menurut usia, jenis kelamin, status
kehamilan, dan status menyusui.
5
Panduan memenuhi kebutuhan nutrisi untuk lansia di atas dapat
dipraktikkan siapa saja dengan mudah dan terjangkau. Harapannya,
akan lebih banyak lansia yang tetap aktif dan terhindar dari
penyakit. Semoga informasi yang disampaikan dapat bermanfaat.
Referensi:
- Nutrition for Older Adults - Medline Plus. Retrieved on
September 11, 2022 from
https://medlineplus.gov/nutritionforolderadults.html
- Healthy Eating for Seniors - Healthline. Retrieved September 11,
2022 from
https://www.healthline.com/health/healthy-eating-for-seniors
- Healthy Meal Planning: Tips for Older Adults - US National
Institute on Aging . Retrieved September 11, 2022 from
https://www.nia.nih.gov/health/healthy-meal-planning-tips-older-adults
- Salt: the facts - NHS . Retrieved September 11, 2022 from
https://www.nhs.uk/live-well/eat-well/food-types/salt-nutrition/
- Water and Healthier Drinks | Healthy Weight, Nutrition, and
Physical Activity - CDC . Retrieved September 11, 2022 from
https://www.cdc.gov/healthyweight/healthy_eating/water-and-healthier-drinks.html