Seiring bertambahnya usia, Anda berpotensi mudah terserang beberapa penyakit. Salah satunya disfagia, kondisi yang membuat Anda mengalami kesulitan untuk menelan sehingga butuh usaha ekstra untuk menelan makanan. Kalau sudah seperti ini, penting untuk mengetahui cara minum susu whey protein agar kebutuhan nutrisi Anda tetap terpenuhi.
Saat mengalami disfagia tentu saja membuat kegiatan makan atau minum menjadi tidak menyenangkan. Ketika mencoba makan, penderita disfagia merasakan sensasi makan seperti tersangkut dan sakit di tenggorokan. Jika dibiarkan terus menerus maka bisa menjadi malnutrisi.
Jenis-jenis Disfagia
Terdapat beberapa jenis disfagia dan faktor-faktor yang memicunya. Berikut penjelasannya:
1. Disfagia Oral
Disfagia oral, disebabkan oleh kelemahan pada otot lidah (misalnya pasca-stroke), kesulitan mengunyah makanan, atau kesulitan memindahkan makanan dari mulut.
2. Disfagia Esofagus
Disfagia esofagus biasanya disebabkan oleh sumbatan atau iritasi pada kerongkongan.
Jenis disfagia ini pada umumnya tidak menimbulkan masalah saat menelan makanan. Akan tetapi, baru akan terasa ketika makanan terganjal di tenggorokan.
Selain kesulitan menelan, ini dia beberapa gejala yang terjadi saat Anda terkena disfagia:
- Merasa tercekik saat makan.
- Rasa nyeri saat menelan.
- Batuk atau tersedak saat menelan.
- Meneteskan air liur.
- Makanan atau asam lambung naik kembali ke kerongkongan.
- Suara parau.
- Merasa makanan tersangkut.
- Penurunan berat badan tanpa sebab yang jelas.
- Kesulitan mengontrol makanan.
- Kesulitan mengawali proses menelan.
- Pneumonia berulang.
- Mengalami sensasi hangat dan terbakar yang tidak nyaman di dada (heartburn).
Cara Menangani Disfagia
Bila Anda atau orang tua anda mengalami disfagia sebaiknya segera melakukan beberapa hal berikut:
- Mengganti makanan yang biasa dikonsumsi dengan tekstur makanan yang lebih halus lagi.
- Melebarkan area kerongkongan dengan alat khusus.
- Operasi jika terdapat sumbatan pada kerongkongan seperti tumor atau divertikula.
- Bila karena asam lambung, segera konsultasikan dengan dokter.
- Obat-obatan antibiotik untuk mengatasi infeksi bakteri pada kerongkongan.
- Walaupun ada cara untuk menyembuhkan disfagia, tetapi alangkah lebih baik lagi jika Anda atau orang tua Anda berusaha untuk mencegah disfagia agar tidak menyerang tubuh, seperti:
- Mengubah pola makan dalam porsi kecil tetapi sering.
- Memotong makanan menjadi kecil-kecil dan makan dengan perlahan.
- Mencoba makanan dengan berbagai tekstur untuk melihat makanan yang menyebabkan disfagia.
- Menambah asupan nutrisi dengan konsumsi susu agar berat badan lansia tidak turun drastis.
Jika mengalami disfagia otomatis nafsu makan juga akan terganggu dan efeknya adalah berat badan yang perlahan akan menurun. Anda bisa melakukan antisipasi dengan mengatur asupan kalori melalui susu bernutrisi. Memberikan susu jadi solusi efektif agar tetap bisa memenuhi kebutuhan nutrisi harian di saat Anda terkena disfagia. Susu juga memiliki rasa yang enak dan segar.
Rekomendasi susu yang bisa membantu saat disfagia adalah susu Boost Optimum dari Nestle yang mengandung 50% protein whey, vitamin D, E, B6, B12, lengkap dengan 26 vitamin dan mineral, lemak nabati sehat, rendah laktosa, tanpa penambahan gluten, bebas lemak trans.
Takaran dan waktu minum susu adalah 2 kali sehari. Cara minum susu whey protein Boost Optimum adalah dengan melarutkan 7 sendok takar penuh (57 gram) bubuk susu ke dalam 210 ml air hangat, lalu aduk rata dan segera dikonsumsi sampai habis sedangkan waktu terbaik minum susu adalah pagi dan malam sebelum tidur dan sesuaikan dengan cara minum susu whey protein agar bisa diserap tubuh dengan baik.
Additional Source:
https://www.halodoc.com/kesehatan/disfagia
https://hellosehat.com/tht/tenggorokan/mengobati-susah-menelan-akibat-disfagia/
https://hellosehat.com/tht/tenggorokan/penyebab-susah-menelan-disfagia/