Pernahkah Anda merasa kaku pada otot kaki dan sendi lutut? Jika pernah, maka Anda tidak sendirian. Karena faktanya, sekitar 1 dari 4 orang pernah mengalami masalah kesehatan yang membuat kaki dan lutut kaku tidak bisa lurus atau lutut susah ditekuk.1
Meskipun awam terjadi dan dialami banyak orang, masalah kesehatan ini acapkali dapat mengganggu kenyamanan. Bahkan, tak jarang penderita lutut kaku yang sampai kesulitan beraktivitas sehari-hari.
Untuk itu, Anda mungkin perlu tahu kiat atau cara melemaskan otot kaki dan sendi lutut yang kaku.
Apa Penyebab Otot Kaki dan Sendi Lutut Kaku?
Ada banyak kemungkinan alasan otot kaki dan lutut kaku sulit ditekuk. Beberapa faktor penyebab otot kaki dan sendi lutut kaku tersebut di antaranya:
● Gaya hidup
Gaya hidup seperti kurang minum, ketidakseimbangan elektrolit, nyeri otot setelah olahraga berat, atau terlalu lama duduk bisa meningkatkan risiko kekakuan otot, termasuk pada kaki dan sendi lutut.
● Efek pengobatan
Beberapa jenis obat, termasuk obat bius yang digunakan saat operasi terkadang memiliki efek samping membuat otot kaku, termasuk pada bagian kaki dan sendi lutut.1
● Bursitis
Bursitis adalah peradangan yang terjadi pada kantung cairan pelindung sendi. Peradangan ini menyebabkan sendi lutut kaku karena bantalan di dalam lutut saling bergesekan dan lutut aus. Biasanya, rasa tidak nyaman di lutut atau kaki akibat kondisi ini muncul setelah Anda duduk dalam waktu lama.
● Artritis
Artritis atau penyakit radang sendi juga dapat menyebabkan sendi lutut dan otot kaki kaku. Jenis radang sendi paling umum adalah osteoartritis. Selain itu, ada juga jenis penyakit autoimun menyerang sendi yang dikenal dengan artritis reumatoid.2
● Cedera
Efek cedera dapat menimbulkan kekakuan pada otot kaki dan sendi lutut. Contohnya, cedera ligamen (serat pita penghubung antartulang) antara lutut dan tulang paha, atau lutut dan kaki bagian bawah. Selain itu, ada juga cedera pada meniskus di dalam sendi lutut.3
● Tanda penyakit tertentu
Di beberapa kasus yang jarang terjadi, otot kaki dan sendi lutut kaku terkadang bisa jadi tanda penyakit, seperti infeksi HIV, mononukleosis, meningitis, polio, tetanus, lupus, nyeri otot kronis, lupus, atau stiff person syndrome.
Biasanya, otot kaki atau sendi lutut kaku terkait penyakit tertentu disertai gejala lain, seperti sakit kepala, demam, sering kelelahan, sakit tenggorokan, atau nyeri dada.1
Mengingat ada banyak kemungkinan penyebab masalah kesehatan ini, Anda yang merasakan ketidaknyamanan di tubuh bagian bawah ada baiknya periksa ke dokter. Terutama jika disertai gejala lainnya.
Dokter dapat mengetahui dengan pasti pemicunya dengan cara melakukan pemeriksaan fisik, melihat hasil pemeriksaan sinar-X, MRI, atau tes darah.2
Bagaimana Cara Melemaskan Otot Kaki dan Sendi Lutut yang Kaku?
Pengobatan dan cara melemaskan otot kaki dan sendi lutut yang kaku sebenarnya perlu disesuaikan akar penyebabnya. Secara umum, berikut beberapa di antaranya:
● Perawatan di rumah
Perawatan sederhana di rumah, asalkan tepat dilakukan, dapat digunakan sebagai cara melemaskan otot kaki yang kaku, termasuk sendi lutut.
Istirahatkan bagian tubuh yang kaku sampai rasa tidak nyamannya berkurang, atau pijat perlahan sendi lutut dan otot kaki yang kaku beberapa kali sehari.
Anda juga dapat mencoba terapi panas dan dingin dengan merendam kaki di air hangat dan kompres es batu selama 20 menit secara bergantian beberapa kali sehari.
● Olahraga yang tepat
Di beberapa kasus, orang yang merasakan otot kaki dan sendi lutut kaku sebaiknya menghindari berolahraga sampai cederanya pulih. Tetapi, penderita yang mengalami kondisi ini karena penyakit arthritis atau radang sendi justru dianjurkan rutin olahraga sebagai cara melemaskan otot. Pastikan untuk minta saran dokter atau terapis.
Beberapa olahraga yang sering direkomendasikan untuk penderita masalah kesehatan ini di antaranya latihan peregangan otot kaki dan sendi lutut, latihan kekuatan yang fokus di otot kaki sekitar lutut, latihan kardio seperti bersepeda dan berenang, serta latihan keseimbangan.
Untuk mencegah kondisi ini semakin parah serta efektif mengurangi kekakuan pada kaki dan lutut, hindari olahraga berlebihan dan jangan memaksakan diri. Pastikan Anda selalu melakukan pemanasan dan pendinginan sebelum dan setelah berolahraga.3
● Perawatan medis
Apabila masalah kesehatan ini sulit diatasi dengan pengobatan rumahan, jangan ragu-ragu mengandalkan perawatan medis agar tidak terjadi komplikasi atau masalah kesehatan lain.
Dokter mungkin akan menyarankan penggunaan penyangga lutut, memberikan obat penghilang rasa nyeri dosis lebih tinggi, menyarankan suntik obat antiperadangan, memberikan pelumas sendi, atau obat lain sesuai keluhan pasien.
Selain itu, penderita terkadang juga disarankan menjalani terapi lutut tidak bisa ditekuk atau kaki kaku selama beberapa kali sampai kondisinya membaik.
Apabila kondisinya cukup parah atau tidak bisa diberikan pengobatan di rumah dan perawatan medis, ada kalanya dokter menyarankan penderita untuk menjalani operasi.2
Untuk menjaga kekuatan otot dan kesehatan tulang serta sendi dari masalah kesehatan seperti lutut kaku, Anda bisa mulai mengonsumsi minuman bergizi yang kaya asam amino seperti Nestle Boost Optimum.
Boost Optimum diperkaya asam amino yang mudah diserap tubuh untuk bantu menjaga daya tahan. Juga dilengkapi 26 vitamin dan mineral tinggi vitamin E, B6, dan B12. Boost Optimum cocok dikonsumsi untuk menjaga kondisi tubuh, menjaga kekuatan otot, menjaga kesehatan tulang dan sendi, serta mengembalikan produktivitas pada masa pemulihan.
Demikian ulasan seputar cara melemaskan otot kaki dan sendi lutut yang kaku. Bila Anda punya masalah kesehatan pada otot kaki atau sendi lutut disarankan berkonsultasi ke dokter agar mendapat solusi paling tepat sesuai penyebabnya.
Referensi:
- Cleveland Clinic. Muscle Stiffness. Dari https://my.clevelandclinic.org/health/symptoms/25147-muscle-stiffness. Diakses 9 Desember 2023
- Verywell Health. What Causes a Stiff Knee After Sitting?. Dari https://www.verywellhealth.com/stiff-knee-after-sitting-5094756. Diakses 9 Desember 2023
- Medical News Today. What to know about knee stiffness. Dari https://www.medicalnewstoday.com/articles/327499. Diakses 9 Desember 2023